Wednesday, March 13, 2013

Mudah dan Cepat: DIY Keranjang Takakura

Masih berambisi memproduksi zero waste di rumah, target pertama saya mereduksi sampah sebagai ibu rumah tangga ahemm…tentu saja sampah dapur yang notabene sebagian besar merupakan sampah organik. Setelah googling seharian cari-cari komposter yang bisa dibikin sendiri di rumah, akhirnya terpilihlah Takakura. Apaan ya Takakura? Kaya nama orang jepang aja. Yup, keranjang ini dinamakan mengikuti nama pengembangnya yang bekerja sama dengan pemerintah kota Surabaya. Diliat-liat cara bikinnya, sempet donlot modul pelatihannya juga –sebagai mantan mahasiswa yang pernah ngambil MK. Persampahan 2 SKS ahemm lagi hehe, kayanya sih guampang banget yaa =)

Pucuk dicinta ulam tiba, hari Sabtu yang lalu berkesempatan ikut praktek bikin keranjang Takakura bersama bu Susan bareng ibu2 sekitar. Dan benarlah, ternyata bikinnya emang praktis bgt. Resep di bawah ngikutin resepnya bu Susan ya, sebenernya modul pelatihan bikin takakura juga bisa dilihat buat referensi tp rasanya kurang praktis, singkatnya simak resepnya nih:

 Keranjang Takakura
Alat:
1. Laundry basket/keranjang baju kotor
2. Kain jaring (ga tau nama benernya, biasanya buat ngukus nasi jaman dulu mah)
3. Kardus bekas
4. Sarung tangan
5. Sekop kecil
6. Alat jahit (jarum, benang, gunting)

Bahan:
1. Sekam padi            15 l
2. Dedak a.k.a huut      4 l
3. Kompos jadi          1.5 l
4. Tanah hitam           1.5 l
5. Pupuk kandang      1.5 l
6. Air gula secukupnya
Note: takaran di atas dikira-kira aja, waktu praktek ngukurnya pake ember yang volumenya dikira-kira juga he maklum praktek sama ibu2 bukan praktikum di lab :)

Cara pembuatan:
1. Buat 2 buah bantalan dari kain jaring.
Bikinnya pake jahit tangan aja, tanpa punya skill dasar menjahit juga berhasil kok. Isi dengan sekam padi secukupnya disesuaikan dengan ukuran keranjang. Masing2 bantalannya dibuat jadi 3 kompartemen biar sekam padinya ga geser-geser.
2. Siapkan adonan media komposternya.
Caranya campurkan semua bahan, aduk rata. Jangan lupa pake sarung tangannya yaa
3. Siapkan keranjang, masukkan kardus bekas. Kardus bekas dipasang serapihnya aja ngikutin dinding keranjang.
4. Letakkan bantalan pertama di dasar keranjang.
5. Masukkan campuran media yang sudah disiapkan. Pake sekop atau tangan juga gpp klo rame2 biar cepet.
6. Letakkan bantalan kedua di atas media.
7. Tutup keranjang.
8. Diamkan komposter selama 3 hari sebelum mulai memasukkan sampah dapur anda :)

Waktu pembuatan:
Waktu praktek kemarin sama ibu2 sambil ngobrol2 n ketawa2 khas arisan sukses dibuat dalam waktu 1 jam saja, yang pastinya diakhiri dengan makan makan, menunya rujak kangkung sambel kacang yumm :p

Gimana? Gampang banget kan, disimpennya juga bisa di mana aja, misal di dapur biar praktis. Ayoo segera bikin itung2 investasi buat anak cucu #green living

Friday, March 8, 2013

Zero Waste Challenges

Bismillah.

Yaay my first entry after hmmm…like forever. There’s once upon a time when I write journal every day but then lost the passion for several last year. Then again I feel it start to burn my chest lately..the tingling sensation when your finger dance on the keyboard. Thanks to my ART (asisten rumah tangga slash housekeeper). Why oh why this has something to do with her? Because it’s all start when she quit. YES. I have to do all of things related to MY household then. Not that I never do it before but this specifically put me in condition where I have to deal with THE GARBAGE. Yes again. The. Garbage.

You know when other people do something for you so naturally that what they done go beyond your radar? That’s what happens with my ART and THE GARBAGE. I always know she always throw THE GARBAGE to the river near my house, and the guilt of it nearly banished with reason that my neighborhood doesn’t have other alternatives. No public waste management service in the area, the closest TPS (tempat pembuangan sementara) was like half an hour trip by car. I love my country but this real big problem still without any solution. I once care about things like this in college but since I have to deal with other problems, I lost my sensitivity about it.

Until NOW.

I’m an environmental engineer and throw MY GARBAGE to the RIVER?!!

A big NO NO.

Astaghfirullah, what happen with people full with theory inside their head but done nothing about it? I have to do something. I have to do something. I. Have. To. Do. Something. Wake with the realization one morning, I start the challenge. The challenge to produce ZERO WASTE in my house. Meaning no more throwing things to the abused river.
Next question. HOW? Tell you later. Now I only want to say thanks to my ART. Oh yeah, the journal thing. I keep it to documented whole process of it, hopefully. It somewhat cheers me up when I lost my passion. Again. Wish not too lazy to do exactly that.